Laporan tanggapan terjadinya gempabumi di Selat Sunda, berdasarkan informasi yang diperoleh dari BMKG, Jakarta, USGS, Amerika Serikat, Pos Pengamatan Gunungapi dan data-data lainnya sebagai berikut:
1. Gempabumi terjadi pada hari Jumat, tanggal 16 Oktober 2009. Berdasarkan informasi dari BMKG, gempabumi terjadi pada pukul 16:52:50 WIB, pusat gempa berada pada koordinat 6,79° LS dan 105,11°BT dengan magnituda 6,4 SR pada kedalaman 10 km, berjarak 42 km Baratlaut Ujungkulon. Sedangkan menurut USGS pusat gempa berada pada koordinat 6,692° LS dan 105,153°BT dengan magnituda 6,3 SR pada kedalaman 53,7 km, berada pada 185 km sebelah baratdaya Jakarta, 125 km selatan Teluk Betung, 185 km sebelah barat Sukabumi, dan 265 km sebelah barat Bandung.
2. Kondisi geologi daerah terkena gempabumi:Daerah Lampung, Banten, Jakarta dan sekitarnya yang berada paling dekat dengan pusat gempabumi disusun oleh batuan volkanik dan aluvium berumur Kuarter serta batuan sedimen berumur Tersier dan batuan pra-Tersier yang telah mengalami pelapukan sehingga bersifat, urai, lepas, dan bersifat memperkuat efek goncangan gempa.
3. Penyebab gempabumi:
Berdasarkan kedalaman pusat gempabumi menurut USGS (53 km), diperkirakan gempabumi ini berasosiasi dengan zona subduksi Sunda, dimana kedalaman zona Benioff di sumber gempa memiliki kedalaman 50-55 km.
4. Dampak gempabumi:
Gempa bumi terasa kuat goncangannya III - IV MMI di Pos Pengamatan Gunungapi Krakatau Pasauran, Banten, menurut hasil rekaman seismometer di Pos Gunungapi Krakatau di Pasauran, gempa utama jam 16.53.06 WIB. memiliki durasi 601 detik, dengan amplitudo maksimum 70 mm dan gempa susulan pukul 17.01.24 memiliki durasi 171 detik dengan amplitudo maksimum 69 mm. Menurut Pos Pengamatan Gunung Gede terasa III MMI, tercatat durasi 300 detik. Gempa terasa dibeberapa kota menurut BMKG dan USGS dalam skala MMI:
No. / Kota / BMKG / USGS
1 / Ujung Kulon, Cilegon / IV - V / III
2 Banten, Jakarta, Sukabumi, Cisarua / III - IV / III - IV
3 Depok / II - III / III
5. Rekomendasi:
Demikian tanggapan kejadian gempabumi di Selat Sunda ini kami sampaikan dan terima kasih atas perhatiannya. Jika ada perkembangan lebih lanjut mengenai gempabumi ini akan segera kami laporkan kembali.
sumber: http://portal.vsi.esdm.go.id.
1. Gempabumi terjadi pada hari Jumat, tanggal 16 Oktober 2009. Berdasarkan informasi dari BMKG, gempabumi terjadi pada pukul 16:52:50 WIB, pusat gempa berada pada koordinat 6,79° LS dan 105,11°BT dengan magnituda 6,4 SR pada kedalaman 10 km, berjarak 42 km Baratlaut Ujungkulon. Sedangkan menurut USGS pusat gempa berada pada koordinat 6,692° LS dan 105,153°BT dengan magnituda 6,3 SR pada kedalaman 53,7 km, berada pada 185 km sebelah baratdaya Jakarta, 125 km selatan Teluk Betung, 185 km sebelah barat Sukabumi, dan 265 km sebelah barat Bandung.
2. Kondisi geologi daerah terkena gempabumi:Daerah Lampung, Banten, Jakarta dan sekitarnya yang berada paling dekat dengan pusat gempabumi disusun oleh batuan volkanik dan aluvium berumur Kuarter serta batuan sedimen berumur Tersier dan batuan pra-Tersier yang telah mengalami pelapukan sehingga bersifat, urai, lepas, dan bersifat memperkuat efek goncangan gempa.
3. Penyebab gempabumi:
Berdasarkan kedalaman pusat gempabumi menurut USGS (53 km), diperkirakan gempabumi ini berasosiasi dengan zona subduksi Sunda, dimana kedalaman zona Benioff di sumber gempa memiliki kedalaman 50-55 km.
4. Dampak gempabumi:
Gempa bumi terasa kuat goncangannya III - IV MMI di Pos Pengamatan Gunungapi Krakatau Pasauran, Banten, menurut hasil rekaman seismometer di Pos Gunungapi Krakatau di Pasauran, gempa utama jam 16.53.06 WIB. memiliki durasi 601 detik, dengan amplitudo maksimum 70 mm dan gempa susulan pukul 17.01.24 memiliki durasi 171 detik dengan amplitudo maksimum 69 mm. Menurut Pos Pengamatan Gunung Gede terasa III MMI, tercatat durasi 300 detik. Gempa terasa dibeberapa kota menurut BMKG dan USGS dalam skala MMI:
No. / Kota / BMKG / USGS
1 / Ujung Kulon, Cilegon / IV - V / III
2 Banten, Jakarta, Sukabumi, Cisarua / III - IV / III - IV
3 Depok / II - III / III
5. Rekomendasi:
- Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas Satlak PB dan Satkorlak PBP. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempabumi dan tsunami.
- Masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempa susulan, yang energinya lebih kecil dari gempa utama.
- Gempabumi ini tidak menimbulkan tsunami, karena walaupun gempabumi berpusat di laut, kedalamannya > 50 km dan magnitudanya tidak cukup besar untuk dapat menghasilkan suatu deformasi lantai samudera.
Demikian tanggapan kejadian gempabumi di Selat Sunda ini kami sampaikan dan terima kasih atas perhatiannya. Jika ada perkembangan lebih lanjut mengenai gempabumi ini akan segera kami laporkan kembali.
sumber: http://portal.vsi.esdm.go.id.