(Oleh : HA Halim Hasmar, Dosen Teknik Sipil UII Yogyakarta)
Melihat kerusakan hebat yang diakibatkan oleh tsunami, perlu dilakukan beberapa antisipasi. Perencanaan letak bangunan di daerah pantai harus memperhatikan tipe kerusakan yang dapat ditimbulkan yaitu kerusakan struktural bangunan akibat gaya hidrodinamik gelombang. Keruntuhan struktur bangunan akibat hantaman benda-benda keras, yang diseret gelombang ke pantai, seperti kapal, bangunan lepas pantai dan rambu-rambu laut.
Karakteristik gaya hidrodinamik yang ditimbulkan oleh tsunami dapat memperkirakan analisis secara rinci terhadap kerusakan struktural bangunan di daerah pantai. Informasi tersebut sangat diperlukan untuk mengembangkan pedoman perancangan sistem struktur tahan tsunami. Beberapa pedoman praktis yang diperkenalkan oleh para pakar, adalah: sisi panjang dari struktur bangunan sedapat mungkin diarahkan sejajar dengan arah penjalaran gelombang, sisi pendek dari struktur bangunan sejajar dengan garis pantai.
Shear wall atau lateral beacing ditempatkan searah dengan arah penjalaran gelombang tsunami. lantai terbawah dari struktur bangunan bertingkat dibuat terbuka total, dinding sisi bawah dibuat dari bahan yang mudah pecah, supaya gelombang tsunami dapat lewat dengan leluasa. Pondasi bangunan bersifat menerus, akrena memiliki ketahanan yang jauh lebih baik untuk menahan gerusan akibat arus gelombang tsunami. Disamping itu, bangunan harus direncanakan tahan gempa yang kemungkinan akan menerima beban gempa sebelum di datangi tsunami. Juga direncanakan adanya perhitungan ketahanan terhadap benturan benda keras (kapal, bangunan lepas pantai, ramb-rambu laut, dan sebagainya yang terbawa arus kecepatan sangat tinggi dari gelombang tsunami.
source: www.acehdisaster.blogspot.com
Melihat kerusakan hebat yang diakibatkan oleh tsunami, perlu dilakukan beberapa antisipasi. Perencanaan letak bangunan di daerah pantai harus memperhatikan tipe kerusakan yang dapat ditimbulkan yaitu kerusakan struktural bangunan akibat gaya hidrodinamik gelombang. Keruntuhan struktur bangunan akibat hantaman benda-benda keras, yang diseret gelombang ke pantai, seperti kapal, bangunan lepas pantai dan rambu-rambu laut.
Karakteristik gaya hidrodinamik yang ditimbulkan oleh tsunami dapat memperkirakan analisis secara rinci terhadap kerusakan struktural bangunan di daerah pantai. Informasi tersebut sangat diperlukan untuk mengembangkan pedoman perancangan sistem struktur tahan tsunami. Beberapa pedoman praktis yang diperkenalkan oleh para pakar, adalah: sisi panjang dari struktur bangunan sedapat mungkin diarahkan sejajar dengan arah penjalaran gelombang, sisi pendek dari struktur bangunan sejajar dengan garis pantai.
Shear wall atau lateral beacing ditempatkan searah dengan arah penjalaran gelombang tsunami. lantai terbawah dari struktur bangunan bertingkat dibuat terbuka total, dinding sisi bawah dibuat dari bahan yang mudah pecah, supaya gelombang tsunami dapat lewat dengan leluasa. Pondasi bangunan bersifat menerus, akrena memiliki ketahanan yang jauh lebih baik untuk menahan gerusan akibat arus gelombang tsunami. Disamping itu, bangunan harus direncanakan tahan gempa yang kemungkinan akan menerima beban gempa sebelum di datangi tsunami. Juga direncanakan adanya perhitungan ketahanan terhadap benturan benda keras (kapal, bangunan lepas pantai, ramb-rambu laut, dan sebagainya yang terbawa arus kecepatan sangat tinggi dari gelombang tsunami.
source: www.acehdisaster.blogspot.com