CIPUTAT – Warga area Situ Gintung radius 1.000 meter merasa khawatir terjadinya tanah longsor yang mengancam pemukiman mereka. Selain itu mereka juga telah merasa kesulitan memperoleh air bersih. Hal itu dikarenakan pemerintah semakin menelantarkan dan melupakan janjinya untuk melakukan rekontruksi serta mengembalikan fungsi situ.
Roslina Rahayu (37) warga Rt 001/08, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangsel mengatakan, cuaca saat ini sangat buruk dan dirinya yang mempunyi rumah di bibir tanggul Situ Gintung merasa khawatir terjadinya tanah longsor. “Kami takut tanah ini longsor dan rumah kami ikut amblas kedasar Situ Gintung,” ungkapnya di kediamannya, kemarin.
Sampai saat ini, sambung Roslina, pihak dari pemerintah pusat ataupun daerah tidak pernah datang lagi. Mereka tetap membiarkan Situ Gintung yang telah rusak dan hancur tanpa terlihat niatan untuk merekontruksinya. “Sudah ditelantarkan saja seperti ini. Sebab tidak ada gelagat atau tanda-tanda untuk dibangun atau diperbaiki,” tukasnya.
Dahulu, lanjutnya, setelah selesai evakuasi korban jebolnya tanggul Situ Gintung, pemerintah pusat yang diwakili oleh Pak Pitoyo menjanjikan akan menggusur lahan warga radius 1.000 meter dari tanggul pada saat akan di rekontruksi dan dinormalisasi. “Sampai saat ini janji itu tidak kunjung tiba padahal bila digusur warga dijanjikan akan mendapatkan uang kerohiman,” bebernya.
Hal serupa dirasakan warga lainnya seperti Hasanudin (54). Dia juga takut adanya banjir besar. Selain itu banyak warga kesulitan dalam memperoleh air bersih. “Intensitas hujan sangat tinggi, tidak menutup kemungkinan bila adanya banjir besar. Selain itu dalam memperoleh air bersih saat ini warga harus memakai zetpam dengan kedalaman 33 meter, bila tidak seperti itu tidak dapat air untuk minum dan mandi,” paparnya.
SEluruh warga, kata Hasanuddin, sepakat akan mendesak pemerintah. Desakan itu adakan dilakukan dengan cara aksi demo ke Departemen PU agar pemerintah cepat untuk melakukan rekontruksi dan normalisasi Situ Gintung. Dihubungi terpisah, Kepala Balai Besar Ciliwung-Cisadane Pitoyo Subandrio memastikan, perbaikan tanggul Situ Gintung akan dilakukan akhir Desember 2009 ini dan ditargetkan selesai Oktober 2010. “Target Oktober tahun depan selesai,” ujar Pitoyo ketika dikonfirmasi.
Menurut dia, saat ini sedang dilakukan tahap lelang dan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Depertemen Pekerjaan Umum dan kontraktor. Seluruh tahap penelitian tanggul sudah selesai dilakukan. Hasilnya juga sudah dilaporkan ke Departemen Pekerjaan Umum. Kata Pitoyo, tanggul akan dibuat secara permanent. Ketinggian tanggul diturunkan sekitar 50 sentimeter dari tinggi limpasan air. (cr-1)
sumber: Radar Banten
Roslina Rahayu (37) warga Rt 001/08, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangsel mengatakan, cuaca saat ini sangat buruk dan dirinya yang mempunyi rumah di bibir tanggul Situ Gintung merasa khawatir terjadinya tanah longsor. “Kami takut tanah ini longsor dan rumah kami ikut amblas kedasar Situ Gintung,” ungkapnya di kediamannya, kemarin.
Sampai saat ini, sambung Roslina, pihak dari pemerintah pusat ataupun daerah tidak pernah datang lagi. Mereka tetap membiarkan Situ Gintung yang telah rusak dan hancur tanpa terlihat niatan untuk merekontruksinya. “Sudah ditelantarkan saja seperti ini. Sebab tidak ada gelagat atau tanda-tanda untuk dibangun atau diperbaiki,” tukasnya.
Dahulu, lanjutnya, setelah selesai evakuasi korban jebolnya tanggul Situ Gintung, pemerintah pusat yang diwakili oleh Pak Pitoyo menjanjikan akan menggusur lahan warga radius 1.000 meter dari tanggul pada saat akan di rekontruksi dan dinormalisasi. “Sampai saat ini janji itu tidak kunjung tiba padahal bila digusur warga dijanjikan akan mendapatkan uang kerohiman,” bebernya.
Hal serupa dirasakan warga lainnya seperti Hasanudin (54). Dia juga takut adanya banjir besar. Selain itu banyak warga kesulitan dalam memperoleh air bersih. “Intensitas hujan sangat tinggi, tidak menutup kemungkinan bila adanya banjir besar. Selain itu dalam memperoleh air bersih saat ini warga harus memakai zetpam dengan kedalaman 33 meter, bila tidak seperti itu tidak dapat air untuk minum dan mandi,” paparnya.
SEluruh warga, kata Hasanuddin, sepakat akan mendesak pemerintah. Desakan itu adakan dilakukan dengan cara aksi demo ke Departemen PU agar pemerintah cepat untuk melakukan rekontruksi dan normalisasi Situ Gintung. Dihubungi terpisah, Kepala Balai Besar Ciliwung-Cisadane Pitoyo Subandrio memastikan, perbaikan tanggul Situ Gintung akan dilakukan akhir Desember 2009 ini dan ditargetkan selesai Oktober 2010. “Target Oktober tahun depan selesai,” ujar Pitoyo ketika dikonfirmasi.
Menurut dia, saat ini sedang dilakukan tahap lelang dan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Depertemen Pekerjaan Umum dan kontraktor. Seluruh tahap penelitian tanggul sudah selesai dilakukan. Hasilnya juga sudah dilaporkan ke Departemen Pekerjaan Umum. Kata Pitoyo, tanggul akan dibuat secara permanent. Ketinggian tanggul diturunkan sekitar 50 sentimeter dari tinggi limpasan air. (cr-1)
sumber: Radar Banten