Terbang Rendah, Heli Tim SAR Jatuh ke Laut


SEMARANG - Sebuah helikopter jenis Bolkow NBO-105 yang dipakai latihan personel Badan SAR Nasional (Basarnas) kemarin (18/11) jatuh di Pantai Marina, Semarang. Namun, tak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Awak dan penumpang heli yang berjumlah lima orang hanya mengalami luka-luka. Heli naas itu dipiloti oleh Kapten Marsudi dengan Kopilot Lettu Wahyu Ardhi. Sedangkan tiga penumpang adalah anggota Tim SAR, yakni Noer Isrodin, Mikael, dan Slamet Wijayana. Ketiganya dirawat intensif di RSUP dr Kariadi Semarang. Mikael mengalami patah tulang selangkangan kiri. Tadi malam, sekitar pukul 19.00, dia dijadwalkan naik ke meja operasi. Sementara kedua awak heli, Marsudi dan Wahyu Ardhi, hanya mengalami luka ringan.

Kecelakaan terjadi sekira pukul 10.15 WIB dalam latihan dasar gabungan antara SAR Kendari, Jakarta, Makassar, dan Semarang. Sebanyak 44 peserta mengikuti kegiatan pelatihan searching dan free jump menggunakan heli. Sebenarnya latihan sudah hampir selesai. Sebab, semua peserta sudah diterjunkan ke tengah laut. Namun tiba-tiba heli terbang terlalu rendah dan kaki-kakinya menyentuh permukaan laut.
Begitu menyentuh air, heli tak terkendali dan langsung menghujam ke laut hingga hancur berkeping-keping. “Heli terbang terlalu rendah dan menyentuh air sehingga tidak terkendali,” tutur Zulhawary, saksi mata kejadian. Saksi mata lain, Andik, menuturkan, sekitar pukul 09.00, latihan dimulai dengan menerjunkan peserta. Setiap kali terjunan, ada 3 peserta. Sekitar pukul 10.15, heli warna oranye itu menjemput peserta latihan dan langsung dibawa ke tengan laut.

Heli datang dari arah barat menuju timur sampai ke tengah dan sempat bermanuver ke arah barat. “Saat akan melakukan penerjunan terakhir, helikopter melakukan manuver belok ke kanan mengarah ke timur dengan terbang rendah. Kaki sebelah kanan heli menyentuh air, dan seketika menghujam ke air dan hancur,” kata saksi mata yang melihat langsung kejadian tersebut.


Saksi lain, Bisri, pekerja bangunan di lokasi pantai mengatakan, suara heli saat jatuh mirip ledakan besar. Seketika pesawat hancur berkeping-keping dan langsung tenggelam ke laut. “Saya melihat kejadian langsung, kami spontan panik. Beruntung tak ada korban meninggal, kendati beberapa di antara korban kepalanya berlumuran darah,” katanya.
Puluhan personel Tim SAR berperahu karet yang tengah mengikuti latihan di tengah laut langsung menuju tempat jatuhnya heli untuk memberikan pertolongan. K

elima awak heli berhasil dievakuasi dan dibawa ke RSUP dr Kariadi. Beberapa bagian heli seperti baling-baling, helm pilot, bangku helikopter, dan sejumlah serpihan juga berhasil diamankan ke pinggir pantai untuk dijadikan bahan penyelidikan.
Kepala Basarnas Semarang Slamet Riyadi mengatakan, pihaknya masih akan menyelidiki penyebab jatuhnya helikopter ini. Saat kejadian, tuturnya, heli dalam kondisi laik terbang dan cuaca bagus. “Helikopter itu kan didatangkan dari Surabaya, pasti kondisinya layak terbang,” jelas Slamet.

Slamet Riyadi menjelaskan, latihan dasar free jump wajib diikuti semua personel SAR. Tujuannya melatih kecepatan tim dalam mengevakuasi korban di laut. Rencananya, pelatihan yang dimulai sejak 6 November lalu akan berakhir pada 26 November mendatang. Namun adanya peristiwa ini, belum diketahui apakah pelatihan dihentikan atau dilanjutkan kembali. “Kita masih akan lakukan evaluasi dulu,” jelasnya.
Menurut salah seorang anggota Tim SAR dari Polwiltabes Semarang Iptu Justinus Prabowo, helikopter jatuh di koordinat 06.56.575 lintang selatan dan 110.23.575 bujur timur. Posisi bangkai helikopter berada di kedalaman antara 3,9 hingga 4 meter. Tapi ada kemungkinan posisi helikopter bergeser dari tempat semula, karena kemarin ombak di Pantai Marina cukup deras dan angin bertiup kencang.

DIRAWAT


Hingga tadi malam, tiga korban heli jatuh masih dirawat intensif di RSUP dr Kariadi. Dua lainnya sudah diperbolehkan pulang sejak Rabu (18/11) siang.
Dua yang boleh pulang adalah Kapten Marsudi (pilot) dan Lettu Wahyu Ardhi (kopilot). Sedangkan Noer Isrudin, Mikael, dan Slamet Wijayana, mulai semalam dipindahkan dari Ruang Gawat Darurat ke Paviliun Garuda ruang IDB 111, 102 dan 116.

Kondisi ketiga anggota Basarnas tersebut mengalami luka-luka berbeda. Paling parah Mikael. Dia mengalami patah tulang selangkangan kiri. Sementara tubuh bagian lainnya sama sekali tidak mengalami luka. Tadi malam, sekitar pukul 19.00, Mikael dijadwalkan naik ke meja operasi.
Sedangkan Noer Isrudin harus mendapat jahitan di beberapa titik wajahnya. Yakni di atas mata kiri, di bawah hidung, dan luka pada tangan. Pun Slamet Wijayana alias Gohan mendapat beberapa jahitan di bawah mata kiri. (jpnn)

sumber: Radar Banten