Desa Tarumajaya Jadi Percontohan Desa Siaga Bencana

SOREANG, (PR). Desa Tarumajaya yang terletak di Kecamatan Kertasari, Kab. Bandung, dijadikan desa percontohan untuk Desa Siaga Bencana di Jawa Barat. Sebab, desa tersebut tergolong daerah yang sering dilanda bencana alam, mulai dari banjir, longsor, hingga gempa bumi.

"Karena intensitas bencana yang terjadi di sini, masyarakat harus kita siapkan saat bencana datang agar tahu apa yang harus dilakukan saat bantuan belum datang," ujar Direktur Bencana Alam Departemen Sosial RI Andi Hanindito di sela-sela kunjungan bersama rombongan Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah ke Kampung Babakan Ranca, Desa Tarumajaya, Kec. Kertasari, Kab. Bandung, Sabtu (12/9).

Projek percontohan Desa Siaga Bencana tersebut, kata Andi, di antaranya berupa pelatihan bencana tentang siaga kesehatan dan dapur umum. "Tak hanya di sini, masih banyak daerah yang rawan gempa di Jawa Barat dan memiliki kondisi geografis yang mudah ditembus. Jadi, pelatihan semacam ini sangat mutlak diperlukan," kata Andi.

Andi mencontohkan, tiga hari ini baru menemukan satu lagi desa yang sama sekali belum tersentuh bantuan, yaitu Kp. Cihalimun, Desa Cibeureum, Kec. Kertasari. "Baru tiga hari ini tim Taruna Tanggap Bencana Jabar dan Jogja menemukan lokasi itu. Bantuan pun disuplai dengan menggunakan sepeda motor," ucapnya.

Andi mengatakan, belum tahu banyak mengenai jumlah korban gempa dan pengungsi yang terletak di Kp. Cihalimun, mengingat medan wilayah yang cukup berat dan hanya bisa dilalui sepeda motor. Saat ini baru bisa mengantarkan logistik seperti beras, karena saat ditemukan ternyata mereka masih bisa makan.

Buka bersama

Sementara itu, seusai melakukan kunjungan kerja ke Pemkab Bandung, rombongan melanjutkan perjalanan dengan meninjau dua lokasi pengungsian di Kab. Bandung, yaitu area PTPN VII Malabar, Desa Sukamanah, Kec. Pangalengan. Di lokasi kedua, Kp. Babakan Ranca, Desa Tarumajaya, Kec. Kertasari, rombongan Mensos berbuka puasa bersama 675 korban gempa di tenda pengungsian.

"Udara dingin bikin lapar, ternyata benar. Tadi saya makan lahap," kata Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, saat perjalanan pulang menuju kendaraan. Ia dan rombongan mendapatkan menu yang sama dengan pengungsi, yaitu nasi bungkus dengan lauk telur rebus, oseng sawi, dan orek tempe.

Seusai berbuka puasa, Bachtiar dan Bupati Bandung Obar Sobarna mengadakan diskusi dengan warga. Bachtiar mengatakan, pihaknya masih memiliki cadangan yang cukup untuk penanganan bencana gempa. Logistik beras dialokasikan sebanyak 400 gram per jiwa per hari.

Salah seorang warga Kp. Babakan Ranca, Elis (37), terlihat senang dengan kunjungan tersebut. "Ini seperti hiburan, sudah seminggu lebih di sini semuanya murung," ucap ibu tiga anak itu, sambil mengeluhkan kondisi tenda pengungsian di siang hari. "Kalau siang ada bau menyengat dari selokan WC umum," ucapnya melanjutkan. (A-175)***

sumber: www.pikiran-rakyat.com