Banten Siap Tingkatkan Penanggulangan Bencana



SERANG - Pemerintah Provinsi Banten sedang menyiapkan usulan peningkatan manajemen standar operasional prosedur (SOP) internasional dalam penanggulangan bencana di daerah.
Komandan Korem 064 Maulana Yusuf, Kol Inf Endro Warsito di Serang, Kamis (14/1) mengatakan, peningkatan SOP penanggulangan bencana yang berstandar internasional di Banten diperlukan mengingat potensi bencana di Banten lebih besar dibanding daerah lain.
"Potensi bencana di Banten lebih besar dibanding daerah lain, karena ada 14 kemungkinan bencana yang mengintai Banten," kata Endro Warsito usai rapat koordinasi manajemen penanggulangan bencana bersama Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dan Muspida Banten,
Endro mengatakan, 14 kemungkinan bencana di Banten tersebut diantaranya adalah, gempa, tsunami, banjir, bencana meledaknya pabrik kimia, angin puting beliung, gunung meletus dan terorisme.
Sehingga, dengan banyaknya kemungkinan bencana itu, maka SOP atau manajemen penanganan bencana di Banten perlu ditingkatkan dengan melibatkan pihak yang lebih luas yakni Internasional.
Menurut Endro, rapat koordinasi penanggulangan bencana tersebut merupakan tindak lanjut dari workshop Southeast Asia Disaster Managemen Cooperation (SEADMC) di Banten beberapa waktu lalu, yang diikuti tujuh perwakilan negara-negara Asia Pasifik.
"Saya melihat saat ini kesiapan penanganan bencana belum sesuai harapan. Salah satunya kurangnya disiplin dalam tugas dan fungsi masing-masing pihak terkait," kata Endro.
Sementara itu, Gubernur Banten, Hj Ratu Atut Chosiyah mengatakan, ia akan segera meminta koreksi kepada perwakilan PBB di Indonesia terkait usulan peningkatan manajemen atau SOP internasional dalam penanggulangan bencana di Provinsi Banten.
Ia menjelaskan, apabila Banten sudah memiliki SOP internasional akan mendapatkan perhatian dan bantuan dalam penanggulangan bencana dari pihak Internasional.
"SOP ini tidak terkait dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Banten yang belum terbentuk. Jadi tidak menunggu BPBD terbentuk, karena saat ini masih ada Satkorlak," katanya.
Kepala Kesbangpol yang juga Sekretaris Satkorlak Penanggulangan Bencana Provinsi Banten Suroto mengatakan, perlunya SOP internasional bukan berarti SOP yang ada tidak siap.
Namun untuk lebih memperbaiki yang sudah ada, serta SOP internasional memudahkan mendapat bantuan dari dunia internasional dalam penanggulangan bencana.
"Kita tidak berharap bencana terjadi, namun kesiap-siagaan harus dilakukan dengan lebih baik," kata Suroto.
Rapat koordinasi manajemen penanganan bencana di Pendopo Gubernur Banten juga dihadiri Kapolda Banten Brigjen Pol Rumiah, Danlanal Banten Kolonel S Irawan, Wakil Gubernur Banten HM Masduki dan perwakilan kabupaten/kota serta SKPD dan instansi terkait. (yus/sdh)

sumber: www.bantenklikp21.com