Korban Gempa Cili 800 Lebih


CONCEPCION (RP)- Reruntuhan rumah, gedung, dan jalanan yang terbelah masih menjadi pemandangan utama di Kota Concepcion, Cili. Wilayah yang hanya berjarak 115 kilometer dari pusat gempa berkekuatan 8,8 Skala Richter pada Sabtu dini hari lalu waktu setempat (27/2) itu, masih porak-poranda hingga kemarin (1/3).

Sementara itu, korban tewas hingga malam tadi dilaporkan melebihi 800 orang. Padahal, sehari sebelumnya jumlah korban meninggal baru sekitar 300 orang. Jumlah terkini tersebut diperkirakan masih akan bertambah.

Presiden Cili, Michele Bachelet, memberlakukan jam malam di dua lokasi yang menderita kerusakan terparah. Yakni, di Region Maule dan Kota Concepcion. Dalam sistem pemerintahan Cili, sebuah region terdiri atas beberapa provinsi dan satu provinsi meliputi sejumlah distrik atau kota.

Peraturan jam malam itu menggariskan, mulai pukul 21.00 waktu setempat, tidak ada seorang pun warga yang boleh meninggalkan rumah atau berkeliaran di jalanan. “Kita semua menghadapi bencana yang skalanya benar-benar di luar dugaan. Karena itu, perlu upaya ekstrakeras untuk mengatasinya,” papar pemimpin 58 tahun tersebut seperti dikutip BBC.

Di Maule, korban tewas dikonfirmasikan mencapai 541 orang. Tapi, jumlah tersebut dipastikan bertambah seiring masih berlangsungnya pencarian korban. Sementara itu, di Concepcion, ditemukan sekitar 300 mayat dari hanya satu desa, yaitu desa rawa yang dikenal sebagai wahana pemancingan. Mayat-mayat lain ditemukan di beberapa lokasi berbeda dengan jumlah yang lebih sedikit.

Untuk memastikan kelancaran jam malam sekaligus mengamankan properti warga, pemerintahan Bachelet mengerahkan sekitar 10.000 personel militer ke Maule dan Concepcion. Dengan menggunakan pengeras suara, para serdadu itu menyosialisasikan aturan jam malam tersebut.

Tugas utama para serdadu itu membantu polisi menghentikan aksi nekat para penjarah. Sebab, aksi penjarahan semakin marak pada hari ketiga kemarin. Petugas keamanan pun terpaksa menyemprotkan gas air mata dan menembakkan meriam air untuk membubarkan kerumunan massa yang hendak menjarah pertokoan.

“Saya imbau kepada para penjarah untuk tidak mencari masalah dengan petugas keamanan. Kami akan menindak tegas segala bentuk pelanggaran,” kata Guillermo Ramirez, komandan militer tertinggi di Maule.

Wali Kota Concepcion, Jacqueline van Rysselberghe, juga menghimbau pemerintah pusat untuk mempercepat distribusi bantuan ke wilayahnya. Terutama bantuan pangan. “Masyarakat kami sangat membutuhkan makanan. Sama sekali tidak ada cadangan pangan di sini,” tegasnya seperti dikutip AFC.

Menanggapi permintaan Wali Kota Concepcion tersebut, Bachelet yang pekan depan menyerahkan jabatan presiden kepada Sebastian Pinera menegaskan akan berusaha maksimal. Yakni, lewat skema darurat yang dia susun bersama kabinetnya yang intinya memangkas alur distribusi. Dengan demikian, bantuan lebih cepat mencapai sasaran.

“Angkata Udara Cili segera menerbangkan bantuan makanan dan obat-obatan ke kawasan-kawasan yang menderita kerusakan terparah,” ujarnya.


Bersamaan dengan itu, pemerintah Cili minta maaf kepada warga karena tidak sempat menerbitkan peringatan tsunami pascagempa Sabtu dini hari lalu. Padahal, setelah gempa hebat tersebut, gelombang pasang menyapu pesisir pantai negeri tetangga Argentina itu. Sejumlah besar warga tenggelam. Rumah dan harta benda mereka juga tergulung gelombang.

“Ini kesalahan. Angkatan laut tidak menyampaikan peringatan tsunami,” sesal Menteri Pertahanan Francisco Vidal sebagaimana dikutip Reuters.

RI Sumbang Cili 1 Juta Dolar AS

Sementara itu, pemerintah Indonesi aakan mengucurkan bantuan kepada Cili senilai 1 juta dolar AS. Hari ini, dana itu akan diserahkan kepada kuasa usaha ad interim Cili di Jakarta. ‘’Dana yang disiapkan 1 juta dolar AS dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana, red),’’ kata Menko Kesra Agung Laksono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin.

Agung mengatakan, sebagai negara yang sering dilanda bencana, Indonesia turut prihatin dan ingin membantu masyarakat Cili. Dana 1 juta dolar AS itu diharapkan bisa membantu kegiatan tanggap darurat. Dia mengatakan, sumbangan tersebut tidak berlebihan, karena Indonesia juga kerap mendapat bantuan dari negara lain. ‘’Cili juga peduli dengan kita saat tsunami,’’ kata Agung. Bantuan diberikan dalam bentuk uang agar lebih mudah.

Menlu Marty Natalegawa mengatakan, dirinya segera bertemu kuasa ad interim kedutaan Cili di Jakarta untuk menanyakan situasi dan kondisi terakhir. ‘’Selain itu, juga bantuan seperti apa yang mereka butuhkan,’’ katanya. Marty mengatakan, bantuan harus dilakukan secepatnya.

‘’Bagaimana bentuk bantuan yang paling efektif supaya cepat sampai karena medannya sulit. Di sana lapangan udara kalau tidak salah ditutup selama 72 jam, lapangan udara di Santiago dan Conception. Jadi mencari bantuan yang betul-betul tepat sasaran,’’ tukasnya.

Marty juga mengungkapkan ada 101 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Cili dalam kondisi selamat. Para WNI itu tidak dalam kesulitan. Diungkapkan Marty, kedutaan Indonesia di Cili mengalami kerusakan. Seperti atap yang rusak, saluran listrik, dan komunikasi yang terganggu. ‘’Hingga kemarin malam waktu Indonesia, dikonfirmasi tidak ada korban,’’ ujar Marty.

Kebanyakan WNI yang berada di Cili merupakan keluarga dari kedutaan dan WNI yang cukup lama di sana. ‘’Bahkan ada pula rombongan turis. Rombongan turis warga kita yang sedang berkunjung ke sana ada sekitar dua puluh. Tapi itupun dipastikan keadaannya baik,’’ kata Marty. Pemerintah belum punya kepastian kapan akan memulangkan ke-101 orang itu.(sof/oki/jpnn)

sumber:www.riaupos.com